SAMARINDA. Hasil analisis jajaran kepolisian Polresta Samarinda selama kurun waktu 2018-2019, tercatat usia produktif paling sering terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu, jajaran Satlantas tak bosan-bosannya memberikan kesadaran kepatuhan dalam berlalu-lintas. Demikian disampaikan Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Erick di sela kegiatan SIM Goes to Campus di halaman GOR 27 September Unmul, Kamis (3/10).
Menurut Erick, kegiatan ini merupakan millenial road safety dimana tahun 2019 keselamatan berlalu-lintas disasar kepada kaum millenial. Karenanya semua melaksanakan secara terencana. Sebelum kegiatan ini, juga telah dilaksanakan SIM Goes to School untuk kalangan SMA dan sekarang merambah di kalangan mahasiswa. Tujuannya mendekatkan SIM lalu-lintas ke masyarakat terutama ke kaum millenial mahasiswa dan pelajar.
Terkait masih banyaknya kalangan remaja/pelajar yang sebenarnya belum layak mengendarai kendaraan di jalan raya, pihak kepolisian Samarinda akan terus melakukan himbauan kepada orang tua dengan cara melakukan pendekatan.
SIM Goes to Campus tidak hanya melakukan SIM Keliling saja, tapi juga melakukan himbauan kepada guru-guru untuk melarang siswanya yang belum cukup umur untuk menggunakan kendaraan di jalan raya. Pihak Satlantas, terus menghimbau jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan.
Yang lebih menggembirakan lagi, pihak Korlantas telah Launching SIM Millenial pada tanggal 22 September 2019 berupa Smart Chip. SIM tersebut bukan hanya sekedar surat tanda kecakapan mengemudi, tapi juga ada 4 hal di antaranya yang pertama sebagai E-Money, bayar tol dan yang lebih penting lagi SIM telah terdata dalam TAR. TAR adalah Traffic Attitute Record yang berisi rekaman dari pengemudi tersebut. Apakah pernah kena tilang, berapa kali terlibat kecelakaan dan semuanya terekam dalam SIM tersebut. (kmf)
Penulis: Setiabudi --Editor: Doni