TOP NEWS

Top

Jadi Kiblat TPID, Giliran Kabupaten Bandung Studi Tiru

Jadi Kiblat TPID, Giliran Kabupaten Bandung Studi Tiru

SAMARINDA. Kota Samarinda yang telah meraih 4 kali penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award dari Presiden RI, kini menjadi kiblat bagi daerah lain. Kali ini giliran Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.

 

 

“Kedatangan kami dalam rangka Kota Samarinda yang menorehkan prestasi luar biasa 4 kali memperoleh TPID Award. Kesempatan hari ini kita gunakan untuk menyerap informasi,” ucap Ketua Rombongan dari Pemkab Bandung Dindin Khairudin yang diterima Asisten II Setda Samarinda Nina Endang Rahayu di Ruang Harvard Balaikota, Senin (07/12/).

 

Dindin menyebutkan informasi yang bisa digali seperti langkah-langkah dan kebijakan besar apa yang dilakukan Walikota Samarinda dalam rangka mengelola kegiatan TPID.

 

“Meskipun di Jawa Barat kabupaten Bandung bukan 7 besar kota IHK (Indeks Harga Konsumen), tetapi Pak Gubernur meminta semua kabupaten kota meskipun tidak termasuk 7 kota IHK supaya melakukan langkah yang sama. Penghargaan TPID Award kita Jawa Barat gagal, baik Pemprov maupun kabupaten/kota,” beber Kabag Perekonomian Setkab Bandung ini.

 

Ia mengakui ingin mengetahui inovasi program apa yang telah dilakukan Kota Samarinda dan bagaimana mensinergikan program-program yang ada di perangkat daerah.

 

Nina dalam sambutannya mengapresiasi atas kehadiran tamu dari Pulau Jawa yang ingin menggali ilmu di bumi Kalimantan Kota Tepian Samarinda.

 

“Yang penting komitmen kepala daerah. Kami beruntung Pak Walikota konsen dengan TPID. Selain itu dengan statistik dan Bank Indonesia hubungan pemkot mesra,” ucap Nina.

 

Menurut Nina, BI dengan kemampuan mata elangnya memberikan masukan ke Pemkot.

 

“Ini peran TPID pemersatu semua elemen di Samarinda. BI seperti keluarga besar. Peran BI sangat besar,” ungkap Nina.

 

Nina juga merasa bersyukur memiliki kepala daerah yang paham soal inflasi, sehingga benar-benar menjaganya.

 

“Beda kalau diserahkan ke OPD untuk menanganinya. Ini Pak Wali sendiri yang langsung memimpin rapat-rapat, teknisnya baru staf. Jadi seperti inilah, sehingga kita bisa memperoleh TPID 4 kali. Peran kepala tinggi nilainya,” pungkas Nina. (don/kmf-smd)